Rabu, 27 Februari 2013

Sinopsis Film That Thing You Do!


That Thing You Do!: Perjalanan Singkat Sebuah Band Rock n Roll



1356662785855841783
Poster film "That Thing You Do". (foto: http://milliesmoviestowatch.blogspot.com)
Sebagai salah satu film yang mengangkat tema perjalanan karier sebuah band Rock n Roll, That Thing You Do!, bolehlah disebut sebagai salah satu film yang bisa menggambarkan bagaimana musik Rock n Roll, mengalami perkembangan pada tahun 1960-an.
Mengambil latar belakang pada tahun 1964, di daerah Pennsylvania, film yang dirilis pada tahun 1996, mencoba memberikan gambaran tentang perkembangan musik Rock n Roll, pada tahun itu.
Banyak ditentang oleh kalangan Gereja, karena musik ini dianggap sebagai “musik setan”, empat orang pemuda, yang dimotori oleh James “Jimmy” Mattingly II (vocal, gitar), yang diperankan oleh Johnathon Schaech, membentuk sebuah band. Mereka sedang mencari seorang drumer, untuk menggantikan drumer mereka yang mengalami kecelakaan, padahal mereka akan berpartisipasi pada sebuah ajang pencarian bakat.
Mereka akhirnya bertemu seorang pemuda yang sedang menjaga toko musik yang bernama, Guy Patterson, diperankan oleh Tom Everett Scott. Guy, sebenarnya adalah seorang musisi Jazz, yang handal bermain drum.
Setelah itu lengkaplah formasi mereka, James “Jimmy” Mattingly II (vocal, gitar), Guy Patterson (drum), Leonard “Lenny” Haise (gitar, backing vocal), dan seorang basis, yang diperankan oleh Ethan Embry (nama basis ini tidak pernah disebutkan secara jelas dalam film).
Mereka menamakan band mereka The Oneders. Nama itu merupakan usulan dari pacar, Jimmy, Faye Dolan, yang diperankan oleh Liv Tyler. Selain itu Faye, juga bertugas sebagai penata kostum bagi The Wonders.
Sebuah lagu balada berjudul, “That Thing You Do!”, sudah mereka persiapkan untuk ditampilkan pada ajang pecarian bakat itu.
Tetapi semua berubah pada saat mereka tampil diatas panggung pada acara itu. Lagu balada itu berhasil disulap menjadi sebuah lagu Rock n Roll, yang indah melalui pukulan drum Guy, yang menjadi pembuka lagu itu. Meskipun sempat terheran-heran ketiga teman nya langsung menyambut ketukan pembuka itu dengan permainan yang memukau para juri, dan penonton. Mereka pun sukses keluar sebagai juara pada ajang itu, dan menyabet hadiah uang senilai US$ 100.
1356662941410334505
Salah satu penampilan The Wonders. (foto: http://entertainment.ca.msn.com)
Setelah kemenangan yang sensasional itu mereka mendapatkan banyak tawaran untuk bermain di restaurant, dan cafe di sekitar wilayah mereka. Selain itu stasiun radio lokal diwilayah mereka juga mulai memutar lagu mereka itu.
Sampai akhirnya label rekaman raksasa A&R, mengutus seorang manager band handal mereka yang bernama, Mr White, yang diperankan oleh Tom Hanks, untuk mendekati, dan mengajak mereka bergabung dengan anak perusahaan A&R, Play-Tone Records. Mr White, kemudian merubah nama band menjadi “The Wonders”, sekaligus menjadikan Faye, sebagai tour manager.
Mr White, pula yang sangat berperan besar bagi perkembangan The Wonders. Menjadi penata kostum bagi The Wonders, Mr White, memberikan kaca mata hitam bagi Guy, yang kemudian menjadi ciri khas bagi dirinya.
Album perdana, sekaligus album satu-satunya The Wonders, pun dirilis dibawah, Play-Tone Records, yang berjudul “That Thing You Do!”. Selain lagu  “That Thing You Do!”, sebuah lagu rock n roll, yang berjudul “Little Wild One”, menjadi andalan di album ini.
Nama The Wonders, kemudian meroket dalam waktu singkat. Lagu “That Thig You Do!”, menjadi pemuncak pada tangga lagu Billboard 100. Mereka pun menjelma menjadi bintang rock, dalam waktu yang sangat singkat.
Pada suatu cuplikan, diperlihatkan mereka menjadi band pembuka bagi kelompok vocal legendaris, The Supremes. Tetapi predikat sebagai band pembuka, hanya berlangsung dengan singkat, mereka langsung menjadi salah satu fenomena bagi dunia musik di Amerika, yang pada film itu, disebut sebagai pesaing serius bagi The Beatles, yang kala itu memang menjadi fenomena, bagi dunia musik.
Selain tour keliling Amerika, mereka juga sempat bermain dalam sebuah film bertema pantai, yang berjudul, ” Weekend at Party Pier”.
Tetapi justru pada proses pembuatan film itu, The Wonders, mengalami perpecahan. Sang basis, yang bertemu segerombolan Marinir, pada sebuah sesi pengambilan gambar, kemudian memutuskan untuk melanjutkan cita-cita nya menjadi seorang Marinir, ketimbang menjadi musisi.
1356663479497579260
(foto: http://www.cineplex.com)
Mereka sempat dibuat kelimpungan dengan sang basis yang tiba-tiba menghilang, padahal mereka akan bermain secara live, pada sebuah acara talk show paling terkenal saat itu, ” The Hollywood Television Showcase”.
Seorang pemain bas profesional, bernama Scott Pell, digaet untuk mengisi pos basis, pada pertunjukan live mereka pada acara itu.
Setelah pertunjukan itu, perpecahan yang lebih besar terjadi. Mr White, sebagai manager sudah tidak bisa lagi menjalankan peran nya secara maksimal, karena perpecahan terjadi akibat masalah percintaan diantara para personel nya.
Faye, yang sudah mulai kekurangan perhatian dari Jimmy, karena Jimmy, terpikat oleh kecantikan seorang sekretaris di A&R, akhirnya berlabuh pada Guy.
Jimmy, kemudian meneruskan karier, dengan cara bersolo karier sebagai penulis lagu-lagu balada, yang memang lebih di jiwainya.
Guy, pun akhirnya hidup sebagai musisi Jazz, yang bermain dari satu band, ke band yang lain nya, dan menjadi guru musik.
Seperti itulah kisah perjalanan singkat sebuah band Rock n Roll, pada tahun 1960-an, yang mendapatkan kesuksesan secara singkat, tetapi juga berakhir dengan cepat pula, karena masing-masing anggota nya, masih memiliki rasa ego yang sangat besar.
Sebuah film yang juga menghadirkan soundtrack lagu yang sangat bagus. Penghargaan Grammy Awards, pada tahun 1996, sebagai lagu soundtrack original terbaik, berhasil disabet. Selain itu, album soundtrack itu, juga menjadi nominasi pada penghargaan Golden Globe, bagi kategori yang sama, pada tahun yang sama pula.
Meskipun sudah 15 tahun, sejak pertama kali diluncurkan nya film itu pada tahun 1996, film ini masih sangat asik untuk dinikmati, karena latar belakang ceritanya memang tidak akan lekang oleh waktu. Selain tentu saja soundtrack nya yang memang dahsyat, dan menjadi nilai tambah bagi film ini.

(Dari Berbagai Sumber)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar